Bukan di Bali! Budaya Bali ini Ada di Desa Tawang Rejo Bengkulu
Di Kabupaten Seluma, Povinsi Bengkulu. Ada sebuah desa yang bernama tawang Rejo, dimana sebagian warga Desanya adalah orang Bali. Di beberapa rumah warga terdapat Pura yang sama seperti di Bali, bisa dikatakan Desa Tawang Rejo ini adalah Balinya Bengkulu deh.
Jadi Ceritanya begini, sebelumya Mezi menceritakan bahwa di salah Satu Desa di kabupaten Seluma terdapat sebuah desa yang sebagian warganya adalah orang Bali, Bagus tuh bang buat foto-foto. Nah jadi Kemarin habis pulang Traveling ke salah satu Destinasi Wisata yang ada di Kabupaten Seluma yang bernama Wisata Air Terjun Napal Jungur. Kami memutuskan untuk mampir ke Desa tersebut untuk bersua foto di Pura dan melihat adat Bali yang ada di Bengkulu.
Untuk masuk ke Desa Tawang Rejo ini sebenarnya cukup jauh sih, dan jalannya lumayan untuk menguncangkan isi perut, haha. Sekitaran 30 menit dari simpang pasar Ngalam di Seluma masuk teruss belok kanan, terus lurus lagi, melewati beberapa Desa, yang jalannya cukup Buruk. Baru deh sampai ke Desa Tawang Rejo.
Awal masuk desa Tawang Rejo ini mulai memasuki suasa Budaya Bali yang cukup Kental, seperti santan Kelapa Murni. Beberapa rumah memiliki Pura yang megah dan ada juga yang sederhana. Kami berhenti di salah satu rumah yang saat itu terlihat bapak-bapak yang sedang menjemur sesuatu ?. Apa yang di jemur Bapak-bapak itu ?
Awalnya sih gak terlalu berani untuk mampir takut menggangu aktivitas si Bapak, hehe. Tapi rasa penasaran dan ingin tahu tentang Budaya Bali yang ada di Bengkulu, yaa harus memberanikan diri dong, ya kan. Apa yang di Jemur Bapak tersebut tepat di halaman rumah dan di depan Pura yang mewah ?.
Akhirnya aku berhenti dan memarkirkan motor di depan Rumah bapak tersebut, kemudian menyapa. Permisi pak, maaf menggangu pak, aku menyapa si bapak yang sedang menjemur sesuatu tersebut.
Oh, iya ndak apa-apa jawab si bapak tersebeut. Ada apa ya, tanya si bapak yang sedikit pakai logat bahasa bali. Silahkan mampir dulu, kami di ajak bapak untuk ngobrol di teras rumahnya.
Sedikit obrolan, aku menanya kan apa yang di jemur si bapak-bapak tersebut sebagai awal obrolan santai di teras rumah si Bapak-bapak.
Maaf pak kalau boleh tau, ini apa ya yang sedang bapak jemur, aku bertanya kepada si bapak.
![]() |
Ampas Kelapa |
Baca Juga Dong : Serunya Berenang di Danau Kaco yanng Menjadi Situs Warisam UNESCO
Oh iya pak, saya kira ini tadi semacam sagu, soalnya serbuknya hampir mirip dengan sagu yang berwarnah putih dan sedikit kasar.
Nah jadi sudah Tau kan apa yang di jemur bapak tadi. haha. Ampas kelapa yang di gunakan untuk pakan ternak Babi dan sapi milik si bapak, Gak bertanya-tanya lagi kan, Hiks. Tapi kalau buat si Sapi harus di tambah lagi dengan ampas tahu, kata si bapak soalnya kalau ampas Kelapa saja kasar. sperti omonan atasan kerja. Huft, tapi memang benar sih Kasar ampas kelapanya !
Kemudian, aku menanyakan nama si bapak. Kalau boleh tau nama bapak siapa ?. hehe biar lebih akrab harus dong kita berkenalan terlebih dahulu, sebelum mulai banyak bertanya tentang budaya bali yang ada di Desa Tawang Rejo ini. Hiks !
Singkatnya. Nama bapak tersebut adalah Bapak Nyoman Sudarta. Bapak nyoman pun banyak memberikan cerita kepada saya, mulai dari kedatangannya di bengkulu, sedikit tentang Pura, dan tentang Budaya Adat Bali yang ada di Desa Tawang Rejo.
Bapak Nyoman sangat baik, sampai-sampai kami di sediakan Teh panas untuk teman mengobrol yang pas, sembari mendengarkan cerita Bapak nyoman. Dengan suasana Desa yang sejuk, tidak ada kebisingan kendaraan yang lalu lalang, membuat cerita pak Nyoman jadi lebih menarik.
Dan akupun juga di Izinkan untuk berfoto di depan Pura Pribadi milik pak nyoman, tapi jangan masuk kedalam ya kata pak nyoman, hehe iya pak. Pura itu adalah tempat yang suci bagi orang bali, jadi kita tidak boleh sembarangan masuk kesana, namanya juga tempat ibadah. Hehehe, sudah di Izinkan untuk mengambil Foto di Depan Pura saja, aku sudah sangat berterimakasih kepada Pak Nyoman Sudarta.
![]() |
Pura milik pak Nyoman Sudarta |
Seru deh pokoknya, asik juga, dan jadi sedikit tau tentang Budaya Bali. Yaa meskipun belum bisa ke Balinya langsung, setidaknya sudah sedikt tau tentang budaya Bali, dan semoga juga ini adalah awal langkah untuk bisa ke Bali. Hahaha
Terbanyang saat pak Nyoman cerita kilas balik waktu ia baru datang di desa Tawang Rejo pertama kali. Dulu tuh, belum ada jalan nya di depan rumah bapak ini, masih Rimba, hutan semua. Rumah rumah juga belum ramai seperti ini, apa lagi punya motor, sepeda aja sukur ada. Cerita Pak Nyoman yang masih ada logat-logat bahasa Baliny yang lembut.
Kalau mau Nambah Foto Pura. Di ujung Desa ada Pura Bersama yang besar, silahkan Foto aja di sana, pak Nyoman merekomendasikan Pura yang besar sebagai tempat bersemayang bersama orang Bali yang ada di desa Tawang Rejo dan Desa Kungkai Baru di Seluma
Pura Yang satu ini adalah Pura Bersama atau pura tempat berkumpul ibadah Orang Bali yang ada di air Periukan Seluma. Pura Bersama Ini terletak di Desa Kungkai Baru yang tak jauh dari Desa Tawang Rejo.
![]() |
Kang Foto |
Hari sudah cukup Sore, Aku minta pamitan kepada Pak Nyoman untuk pulang lagi ke Bengkulu, soalnya jalan pulangnya masih Juah dan masih BURUK jalannya, Ya Jalan Desa ini Cuma satu kali pernah di Aspal kata pak Nyoman selama ia tinggal di sini. dari tahun 1992 cuma 1x di Aspal. Berkerut !
Sebelum pulang, aku dan Mezi (kang Foto pribadi, hahah) menyeruput habis teh panas yang mulai dingin. Setelah berterimaksih atas cerita yang di berikan pak Nyoman kami berpamitan untuk pulang lagi ke Bengkulu. Eh iya jangan Lupa main-main lagi kesini kata pak Nyoman dengan ramah.